Kereta Ini Menuju Jogja

    Beberapa hari lalu aku baru aja berkunjung ke kota Solo (lagi). Niatnya sih untuk sekedar mengunjungi kawan baik yang pernah aku ceritakan di halaman Bubur Goreng, sekalian healing dadakan gitu. Nah, rencananya aku akan berlibur di sana selama tiga hari lamanya. Seperti biasa, setibanya disana aku langsung menuju tempat penginapan langganan setiap kali berkunjung ke kota Solo. Pagi mulai tiba, saat itu adalah hari Selasa yang sangat manis aku sedang bersiap mencuci muka dan menitipkan barangku ke resepsionis hotel sembari menunggu waktu aku bisa Check-In penginapan. Tiba-tiba ada panggilan telfon berdering masuk ke telfon genggamku. Ah, ternyata itu dari dia, kawanku. "Sangat mengganggu", kataku dalam hati. Ternyata dia memberi kabar bahwa dia sudah sampai di depan penginapan tempatku berada. Aku langsung turun dan menemui sosoknya. Pada saat pertamakali kami bertemu , aku langsung dilempari berbagaimacam pertanyaan olehnya. Aduh, aku cukup pusing harus menjawab semua pertanyaannya. Satu pertanyaan yang masih terbesit dalam benakku hingga sekarang. Yaitu 

"Bagaimana rasanya berkunjung ke Solo lagi?" Tanyanya.

"Udah biasa aja, gak ada magis-magisnya lagi" Jawabku dengan nada datar.

    Kami bercakap-cakap spanjang jalan sembari menunggu angkutan umum yang akan kami tumpangi entah menuju kemana. Ya begitulah, awalnya kami tidak tahu hendak kemana. Namun dengan kekuatan pikiran spontan yang kawanku miliki, akhirnya dia mengajakku pergi ke Jogja menggunakan kendaraan umum KRL dari stasiun solo balapan menuju stasiun Jogjakarta. Sebelum kami menuju stasiun, kami pergi ke Kost kawanku terlebih dahulu untuk mengambil beberapa barang yang diperlukan seperti laptop, dan....... laptop.,

    Setelah mengambil semua barang yang diperlukan, kami kemudiann menuju halte bus angkutan umum untuk menuju stasiun Solo Balapan. Setibanya di stasiun kami langsung menuju peron kereta menuju Yogyakarta. Namun kami harus menunggu sekitar setengah jam terlebih dahulu sebelum kereta datang. Untuk mengisi waktu menunggu kereta kami membeli minuman dan berbincang-bincang. Kawanku menunjukan sebuah buku. Itu adalah buku yang ia gunakan untuk belajar Bahasa Inggris katanya. Aku melihat isi buku tersebut dan mencoba sedikit menguji kemampuan Bahasa Inggris kawanku. Ya lumayan lah, dia mampu memahami apa yang isi buku tersebut sampaikan.

    Tak terasa kereta kami telah tiba. Kami langsung masuk ke dalam gerbong paling pertama. Keretanya sangat nyaman dan suasananya tidak terlalu ramai jadi kami bisa mendapat tempat untuk duduk. Beda sekali dengan kereta yang biasa aku gunakan di Jakarta, setiap hari ramai, setiap aku naik kereta di Jakarta jarang sekali aku mendapat tempat duduk. Kereta yang kami tumpangi saat itu juga sangat bersih dan lumayan sejuk. Walaupun secara penampilan kereta tersebut tidak terlalu "wah" ya tapi lumayan lah kami tak merasa kelelahan saat menaiki kereta tersebut.

    Dalam perjalan, kawanku ini masih sempat-sempatnya mengerjakan tugas seminarnya. Katanya harus diselesaikan dengan sesegera mungkin. Yasudahlah, aku juga tak ada masalah akan hal itu. Dibeberapa kesempatan kawanku menunjukan pemandangan yang sangat indah. Ada hamparan sawah yang sangat luas dan terdapat beberapa gunung di ujung sawahnya. Aku merasakan kedamaian. Begitu lembut begitu menawan. Memanjakan mataku menyirami batin dengan kesejukan udara pepohonan. Aku sangat menikmati pemandangan yang disuguhkan oleh alam. Namun aku masih merasa lelah karena menempuh perjalanan dari Jakarta ke Solo hari itu. Jadi separuh perjalanan ku habiskan waktu dengan tertidur haha. 

    Waktu menunjukan pukul 11.03. Kami telah sampai di Yogyakarta. Setibanya disana kami langsung keluar stasiun dan menuju minimarket terdekat untuk membeli perbekalan lagi. Kawanku membeli sebuah makanan untuk mengganjal perutnya. Kemudian dia menawarkan dirinya untuk menjadi fotografer dadakan. Setelah asyik berfoto, kami lalu melanjutkan perjalanan ke Jl. Malioboro. Kami melewati gang-gang kecil khas kota Yogyakarta. Kami menelusuri penginapan-penginapan kecil yang unik dan indah sebelum akhirnya kami tiba di ujung jalan raya besar Malioboro. Tak banyak yang kami dapatkan disana, hanya ada sebagian lapak pedagang kecil yang mulai sepi pengunjung. Toko-toko cinderamata juga terlihat sangat kosong seperti tak ada pengunjung yang mendatanginya. 

    Perutku mulai kelaparan. Akhirnya kawanku mengajakku untuk pergi ke Mall Malioboro dan menyantap makan siang di Food Court nya. Setibanyanya di Food Court, kami langsung mencari tempat duduk yang sesuai dan nyaman untyk kami singgahi. Kami memilih tempat di sudut bangunan dengan jendela dan pemandangan luar yang sangat luas. Setelah meletakkan barang, kami secara bergantian memesan makanan. Sembari makan, kawanku ini langsung membuka laptopnya dan mengerjakan pekerjaannya dengan sangat serius. Jujur saja aku agak terganggu dengan semua ocehannya ketika mengerjakan tugas tersebut. Sebagian besar ocehannya sangat tidak masuk akal dan kata-kata yang keluar hanyalah kata-kata omelan kepada teman satu projeknya. Aku cupuk kesal, tapi yasudahlah aku menahan rasa kesalku itu karena aku tak mau menganggu ia bekerja.

    Setelah selesai, kami langsung memutuskan untuk beranjak dari tempat makan itu. Mengingat kami belum melakukan ibadah shalat juhur, kami langsung mencari tempat untuk shalat. Namun ternyata waktu sudah mendekati waktu asar dan kereta kami ke stasiun Solo Balapan sudah akan berangkat. Jadi kami memutuskan untuk mengqada shalat. 

    Dalam perjalanan pulang di dalam kereta menuju Solo, aku melihat pemandangan yang sangat hangat di luar jendela. Lagi-lagi, alam menyuguhkan sesuatu yang sangat luar biasa. hamparan sawah yang bermandikan sejuta cahaya sore. Dituangkan dari ujung angkasa tuk melepas dahaga jiwa. Puing-puing keindahan jingga yang hingga sampai sekarang terbesit di benakku yang paling dalam. Rasanya ingin aku abadikan dengan sejuta sajak-sajak jingga. Akan aku ceritakan kepada orang-orang yang layak mendengarnya. Agar mereka tahu harum wangi padi-padi itu saat tersentuh cahaya sore. Seperti ada sebuah mantra yang membawaku untuk selalu pulang kesana, Sungguh selalu ada sesuatu di Yogya. Lamunanku seketika pecah, heningku kabur saat kawanku menoleh kearahku dan ikut menikmati pemandangan yang damai itu. Namun dia sedikit merusak suasana dengan menanyakan beberapa pertanyaan yang terpaksa harus aku jawab. Dia memang seperti itu, selalu punya banyak pertanyaan di kepalanya.

    Kami tiba kembali di Solo. Kemudian kami langsung menuju penginapan tempat aku akan bermalam untuk Check in. Kawanku menunggu di lantai tiga ruang tunggu. Sedangkan aku memutuskan untuk bersih-bersih sebelum kami melanjutkan perjalanan. Kawanku selalu komplain ketika aku melakukan "ritual" bersih-bersih. Katanya aku selalu lama kalau mandi. Termasuk saat itu kawanku harus menungguku yang tak kunjung selesai berbenah.

    Setelah berbenah, kami langsung menuju Masjid Agung Surakarta yang lokasinya tak jauh dari tempat penginapanku. Masjidnya sangat megah. Dengan bentuk bangunan Khas Jawa yang kental dan pencahayaan yang cantik. Semakin cantik katika malam hari menyentuh bumi. Sungguh hangat suasana yang disuguhkan. Ditambah terdapat pesantren di area masjid itu membuat kesan religius yang sangat kental pada tempat itu. Aku sungguh ingin merasakan hangat lampu-lampu yang cantik di sekitar tempat itu lebih lama lagi. Merasakan nyamannya cahaya itu menyentuh wajahku dan memeluk ragaku. Namun aku sudah sangat kelaparan jadi aku dan kawanku langsung beranjak dari tempat itu dan mencari tempat makan. Sebelum beranjak, aku menyempatkan diri untuk berfoto terlebih dahulu dan mengambil motor yang akan kami sewa untuk pergi ke wisata alam esok hari.

    Lalu kami mencari tempat makan di pinggir jalan dengan berjalan kaki. Kami melewati jalan-jalan malam kota Solo. Jalannya cukup ramai baik oleh pejalan kaki ataupun kendaraan yang berlalu lalang.

    Kemudian kami tiba di tempat makan pecel lele. Tak sampai berlama-lama, kami langsung memesan menu yang ada. Kawanku memesan makanan dengan porsi yang sangat banya. Kemudian melahapnya seperti seseorang yang sedang kesetanan. Dia terlihat sangat kelaparan karena harus menunngguku yang terlalu lama mandi tadi sore. Setelah selesai makan, kami kemudian berjalan-jalan malam dan singgah di depan bangunan rumah tahanan untyk sekedar menikmati suasana malam. Sembari berbincang tentang rencana kami besok yang akan ke wisata alam menggunakan sepeda motor yang telah kami sewa. Sudah malam, aku sudah mulai mengantuk. Akhirnya kami pulang ke tempat masing-masing. Temanku membawa motor yang telah kami sewa ke tempat kostnya supaya lebih aman. Akupun langsung bersiap untuk istirahat karena besok kami akan berangkat pagi pagi sekali.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Posesif

Ditinggalkan Diri Sendiri

Love is a Game