Postingan

Posesif

                      Dulu, ketika saya masih di usia remaja ada satu lagu yang cukup hits dan banyak di dengar orang dari berbagai kalangan. Mulai dari seusia saya sampai orang - orang yang mungkin seangkatan dengan ayah saya juga ikut mendengar lagu itu. Judul lagunya "Posesif - Naif". Temanya cukup ringan, dengan menggunakan bahasa yang juga sering digunakan sehari-hari. Ada beberapa bagian yang cukup menggelitik namun cenderung magis... bahkan menyeramkan "Bila ku mati, kau juga mati". Terdengar konyol, bukan?                    Dulu, saat seusia itu saya cukup sering mendengarkan lagu itu -sebagai selingan playlist saya yang isinya lagu barat semua. Saya belum terlalu mendalami isi liriknya. Malah, ketika bagian reff dimulai, saya sempat berpikir "Orang gila mana yang bisa membuat kata-kata se nyeleneh ini?" ditambah jika diantara kalian mungkin ada yang tahu kalau Musik Video lagu tersebut bercerita tentang seorang waria. Pikir saya, mungkin lagu ini

Ditinggalkan Diri Sendiri

    Apa yang lebih menyakitkan daripada dihajar beribu kali dengan gagang pisau bagian belakang? Saat kau kehilangan diri lalu dia tidak meninggalkan sedikitpun kenangan. Jika ragamu saja yang dihajar, seridaknya hanya fisik yang lebam. Namun jika dirimu sudah tanggal, maka semua duniamu perlahan mulai cedera. Dan.... Hilang.     Rasanya lebih hampa dari lubang hitam. Lebih pengap daripada ruang kremasi. Lebih gelap daripada malam, hal yang paling tak jelas selain warna abu-abu. Hati kecilku masih meratapi kepergian diriku yang, entah aku tak mengerti salahku dimana. Kenapa dia tak mau duduk, berdiskusi denganku lalu kita cari jalan terbaik. Aku tak pernah menyukai kesendirian. Menurutku, ia adalah entitas paling menyusahkan. Hadir tapi tak mendatangkan kebahagiaan apapun.     Aku tak punya siapapun lagi kecuali diriku.  Aku takpernah bisa jadi apa apa selain menjadi diriku. Sekarang ia sudah pergi. Mungkin karena menurutnya aku egois. Menurutnya aku tak pernah jatuh cinta kepadanya. K

Love is a Game

Kau rangkai kata-katamu untuk membuat ku yakin  Kemudian kau pergi dengan satu kalimat ragu Kau datang dengan sejuta upaya sehingga aku sembuh Namun kau pula yang sering membuat racun dalam nadi Kau berusaha memenangkan nurani hati  Lalu kau berpesan padaku tentang niatan tuk menyerah Kau mengangkatku untuk bangkit Tapi kaulah orang yang juga menggores luka "aku mencintaimu", katamu "namun ternyata perasaanku belum selesai dengan orang lain", lanjutmu Kalimat itu terdengar hambar menusuk kalbu Aku telah kehabisan kata Aku telah dibungkam oleh kebahagiaanu sendiri Pipiku hangat akibat lirih air mata Terlihat ruang kosong di balik bola mataku saat aku bercermin Siapa lagi yang mengisi? Aku merasakan hal ini lagi Aku benci, aku benci harus hancur setelah aku memutuskan untuk bergantung pada orang lain, kepada dirimu. Kau bilang akan sangat sulit juga kahilanganku Tapi kau tak rela jika dia pergi juga EGOIS Telah ku pugar kembali semua sandi-sandi yang kau lontarkan Kin

Menjadi Larung dan Merebah

Play musiknya untuk pengalaman yang seru! Lihat di Vocaroo >>            Hari ke dua aku di Solo. Aku segera bangun dari tidurku sepagi yang aku bisa. Karena hari ini aku dan kawanku berencana untuk pergi ke wisata alam kebun teh Kemuning yang terletak di daerah Tawangmangu. Setelah siap, aku kemudian menunggu kedatangan kawanku. Kami janjian bertemu di depan penginapan yang aku tempati pada pukul 06.10-06.20 WIB. Aku menunggu setengah jam, namun ia belum datang. Sampai aku harus menunggu sekitar satu jam lebih. Ia datang dengan motor yang telah kami sewa. Setelah ia memarkirkan motor itu, ia langsung menghampiriku dan berkata bahwa dia sedang tidak enak badan.     Kemudian ia langsung duduk dan bersandar pada kursi yang sedang ia duduki. Aku menawarkan untuk mencari sarapan pagi terlebih dahulu. Namun dia sudah terlihat sangat lemas dan lesu. Akhirnya kami memutuskan untuk mencari makanan di salah satu restauran cepat saji terdekat. Sesampainya di restauran itu, kawanku langsung