Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Love is a Game

Kau rangkai kata-katamu untuk membuat ku yakin  Kemudian kau pergi dengan satu kalimat ragu Kau datang dengan sejuta upaya sehingga aku sembuh Namun kau pula yang sering membuat racun dalam nadi Kau berusaha memenangkan nurani hati  Lalu kau berpesan padaku tentang niatan tuk menyerah Kau mengangkatku untuk bangkit Tapi kaulah orang yang juga menggores luka "aku mencintaimu", katamu "namun ternyata perasaanku belum selesai dengan orang lain", lanjutmu Kalimat itu terdengar hambar menusuk kalbu Aku telah kehabisan kata Aku telah dibungkam oleh kebahagiaanu sendiri Pipiku hangat akibat lirih air mata Terlihat ruang kosong di balik bola mataku saat aku bercermin Siapa lagi yang mengisi? Aku merasakan hal ini lagi Aku benci, aku benci harus hancur setelah aku memutuskan untuk bergantung pada orang lain, kepada dirimu. Kau bilang akan sangat sulit juga kahilanganku Tapi kau tak rela jika dia pergi juga EGOIS Telah ku pugar kembali semua sandi-sandi yang kau lontarkan Kin