Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Egois

Egois... Memang, kuakui betapa egoisnya aku Tapi haruskah semua meninggalkanku Aku butuh semua yang telah pergi Mungkin ini hukuman Semua pergi saat keegoisanku menguasai hidupku Setiap saat aku bertanya "Kemana semuanya saat ku butuh mereka ?" dan sudah kuduga jawabannya tetap sama "Tidak dimanapun, bahkan tidak di sini" Namun aku selalu menantikan jawaban lain Saat kutanyakan hal yang sama "Kami di sini, di sisimu " dan mereka benar benar di sini Tuhan, tolonglah hentikan hukuman ini Namun aku tak bisa berjanji bahwa aku takkan egois lagi

Katamu....

Kau berkata padaku kau tak tahu kau siapa Kau bilang setiap kau mempermasalahkannya Selalu ada yang membelengguhatimu Setiap saat kau mencoba meraihnya Kau mencoba meraih yang tak teraih Kau bisa, tapi kau terlalu dingin..... dan akhirnya kau gagal Kau selalu mencoba, Namun kau tahu ini tak ada gunanya Itukah yang membuatmu tercengang ? Lalu kau bilang lagit birumu berubah jadi kelabu katamu hatimu retak.... dan lebih baik hancur Sulit rasanya, aku tahu Melupakan sakit dan membuat hal baru Tapi ayolah..... kau, dan aku tak selemah itu Hati kita mungkin pernah retak, tapi itu belum hancur Masih ada waktu, dan waktu itu adalah sekarang Jangan khawatir Tak semua buruk Mari kita perbaiki Selagi masih bisa diperbaiki

Indonesia

Aku bangga jadi saksi agungnya Satu mahakarya peradaban dunia Sinar emasnya membelah angkasa, bangunkan semesta untuk kembali terjaga Dituangkan dari ujung angkasa Untuk melepas dahaga jiwa Terisolasi dari rakusnya manusia, Papua menjanjikan sebuah surga dunia yang indah Begitu sejuk, begitu damai Hingga mampu menenangkan jiwa yang resah Begitu eksotik dan penuh ritual mistis....... Menjaga nilai tradisi Meski apapun yang terjadi

Hanya aku

Cukup lama aku bersandiwara Tanpa warna dan suara Melihat, dan menikmati sang cakrawala Selagi masih ku miliki gagahnya raga dan jiwa Seribu puisi pun tak kan mampu Memenuhi kerasnya keinginan hatiku Aku butuh puisi berbait seribu Sebelum aku terbakar menjadi abu

Lelah......

Berdiri sendiri, disini menghadap mentari Merasakan raga yang telah mati Berilah aku libur sehari Untuk sekali lagi pelajari diri Berilah aku waktu lagi Tuk menyadari Bahwa tak pernah ku sendiri Masih ku miliki tuhan disini Aku butuh satu lagi.... Kesempatan sebelum aku pergi Sebelum ku pahami Bahwa esok tak pernah datang lagi